Gua Petruk sendiri memiliki tiga bagian didalamnya, di bagian pertama gua terdapat kelalawar yang berterbangan beserta kotorannya, sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap dari kotoran kelalawar tersebut.
Sebagian orang berhenti di bagian pertama gua karena tidak tahan dengan bau tidak sedap, nyatanya keindahan Gua Petruk sendiri terletak di bagian selanjutnya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk terus menjelajahi bagian dalam gua agar dapat menikmati keindahannya.
Setelah menjelajahi gua lebih dalam, pengunjung akan berada di bagian kedua Gua Petruk, bagian kedua gua ini sering disebut dengan Gua Semar.
Baca Juga: Goa Kreo Jadi Salah Satu Tempat Wisata Yang Belum Mendapatkan Izin Buka
Di bagian ini pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan bebatuan alam yang indah, pahatan alami bebatuan stalaktit dan stalagmit dengan berbagai macam bentuk yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Lalu dibagian terakhir gua, merupakan bagian yang menggambarkan Gua Petruk itu sendiri karena dulunya dibagian terdapat bebatuan panjang yang menyerupai hidung Petruk, sayangnya saat ini sudah tidak ada.
Walaupun salah satu simbol dari gua ini sudah tidak ada, namun jangan berkecil hati karena pengunjung dapat menikmati air terjun kecil didalam Gua Petruk, selain itu juga terdapat sungai kecil didalam gua ini.
Baca Juga: Pagi-pagi di Kebumen? Paling Enak Pilih Sarapan Nasi Penggel
Harga tiket masuk apabila ingin berkunjung ke Gua Petruk sendiri terbilang sangat terjangkau, hanya berkisar Rp 7.500 untuk orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dikenakan tarif Rp 4.000.
Selain itu pengunjung yang ingin berkunjung diwajibkan menggunakan headlamp, alas kaki, helm, senter, dan beberapa alat safety lainnya.
Namun, jangan khawatir pihak pengelola menyediakan tempat untuk menyewakan peralatan tersebut agar pengunjung tidak perlu kesusahan mempersiapkan peralatan-peralatan tersebut.
Baca Juga: Restoran Apung Jambangan, Menjadikan Tempat Romantis Anti Mainstream