“Justru ini momentum untuk semakin meningkatkan kinerja dan inovasi. Tantangan kita ke dapan sangat kompleks. Kemensos mendapat mandat dari negara sebagai garda terdepan dalam mempercepat penurunan kemiskinan. Untuk keperluan itu, penyiapan SDM Penyelenggara Kesos menjadi agenda strategis,” katanya.
BBPPKS Banjarmasin dituntut siap menyediakan SDM Kesos dengan jumlah sesuai kebutuhan, kompetensi dan hadal melayani pemerlu layanan kesejahteraan sosial.
Penyiapan SDM Kesos yang kompeten, juga bukan pekerjaan mudah sejalan dengan dinamika dan kompleksitas masalah sosial di lapangan. Besarnya jumlah pendamping sosial dalam pendampingan program-program Kemensos tentu memiliki problem tersendiri.
Baca Juga: Aksi Damai Tuntut Keadilan Ulama di Banjarmasin, Massa Minta Hukum Tajam Merata
“Untuk keperluan tersebut, maka pengembangan kapasitas SDM Pendamping Sosial tidak bisa ditangani hanya melalui cara-cara diklat secara konvensional. Kita harus siap menyelenggarakan model-model diklat yang inovatif, di antaranya dengan model e-learning,” tambahnya lagi.
Penyelenggaraan Diklat E-Learning diharapkan dapat menjawab tantangan akan kebutuhan percepatan tersedianya SDM Pendamping Sosial yang berkompeten, responsif dan handal dalam upaya penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), dengan efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
Akreditasi lembaga kesos adalah penetapan tingkat kelayakan dan standarisasi lembaga diklat kesos yang didasarkan pada penilaian standar manajemen, sumber daya manusia, program, serta sarana dan prasarana.
Baca Juga: Kenalkan Marketing Syariah Property, IMA Chapter Banjarmasin-Banjarbaru Gelar Webinar
Proses akreditasi...