Banjarmasin, Sonora.ID - Terhitung mulai hari ini, Senin (29/03), siswa kelas 9 SMP di Banjarmasin menggelar Ujian Sekolah (US). Selain tatap muka, sebagian siswa kelas 9 SMP di Kota Banjarmasin juga ada yang mengikuti pelaksanaan ujian secara online.

Hal itu lantaran masih ada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM), karena khawatir terjadi penularan Covid-19. Hingga akhirnya, mereka pun menyerahkan surat keberatan ke pihak sekolah.

Seperti yang terpantau Smart FM Banjarmasin di SMPN 7 Banjarmasin, yang berlokasi di jalan Veteran Sungai Bilu, Kec. Banjarmasin Timur. Setidaknya ada 3 orang siswa yang mengikuti ujian secara daring.

"Dari 179 siswa peserta ujian, 3 orang diantaranya mengikuti online dan sisanya tatap muka di sekolah. Dengan menggunakan 11 ruang kelas dan protokol kesehatan yang ketat," ucap H. Rahman, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Sarana dan Prasarana SMPN 7, saat ditemui Smart FM, Senin (29/03) pagi.

Baca Juga: Staf Sekretariat dan Anggota DPRD Kalsel Jalani Vaksinasi CoVID-19

Ia menambahkan, sebelumnya pihak sekolah memang sudah memberikan surat edaran kepada orang tua murid, terkait pelaksanaan ujian tatap muka. Dalam surat itu tidak ada unsur paksaan, jika orang tua murid meragukan anaknya untuk tatap muka. 

"Memang Sabtu, 27/03/21 kemarin, kita surati, kita panggil orang tua murid. Jadi memilih kalau memang tatap muka atau ujian secara daring," tambahnya.

Sebagai konsekuensinya, lanjut Rahman, siswa yang mengikuti ujian secara online diberikan beberapa persyaratan oleh pihak sekolah. Yakni harus menyediakan minimal dua buah handphone android atau laptop.

Di mana satu handphone digunakan untuk mengerjakan soal ujian dan satunya lagi untuk memantau siswa melalui kamera. Sehingga tidak ada kesenjangan antara ujian di sekolah dan di rumah. Alias sama-sama dalam pantauan guru.

"Jadi kami menggunakan 2 metode yakni secara tatap muka dan online. Karena masih ada pihak orang tua yang meragukan anaknya turun ke sekolah," pungkasnya.

Baca Juga: Kenalkan Pencahayaan dalam Fotografi, Lavanilla Gelar Workshop Kedua