Makassar, Sonora.ID - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan mencatatkan surplus sebesar 21,36 juta dollar pada Februari 2021.
Hal itu terjadi karena nilai eksport yang mencapai 108,78 dollar amerika. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor Sulsel yang hanya 87,42 juta dollar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan nilai ekspor naik 46,92 persen menjadi 108,78 juta dollar.
Komoditi ekspor masih tetap didominasi oleh nikel dengan kontribusi 68,18 persen dari total ekport secara keseluruhan. Disusul rumput laut dan ganggang lainnya; Garam,
belerang dan kapur; Besi dan Baja; serta Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya.
Baca Juga: Belum Ada Kunjungan Wisman, Okupansi Hotel di Sulsel Naik Jadi 30,19 Persen
Sebagian besar ekspor pada bulan Februari 2021 ditujukan ke Jepang dengan kontribusi 71,34 persen. Disusul Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, dan Korea
Selatan.
"Baru Februari 2021 melampaui 100 juta lebih nilai eksport. Ini tertinggi dibanding periode yang sama tiga tahun terakhir. Pengungkitnya adalah nikel yang naik 10 persen," ujarnya saat konferensi pers secara virtual melalui kanal youtube, Kamis (1/4/2021).
Sementara, nilai Impor pada bulan Februari 2021 tercatat mencapai 87,42 juta dollar atau mengalami signifikan hingga 410 persen lebih.
Masih merujuk data BPS, lima kelompok komoditas utama yang diimpor yaitu yaitu Gula dan Kembang Gula; Gandum; Ampa atau Sisa Industri Makanan; Mesin-
mesin atau Pesawat Mekanik dan Mesin atau Peralatan Listrik.
"Impor meningkat tajam. Mudah-mudahan ini sebagai bahan baku atau penolong serta barang modal untuk kegiatan ekonomi di Sulsel," tutupnya.
Baca Juga: BPS: Cabai Rawit Picu Inflasi Sulsel 0,36 Persen Pada Maret 2021