Diskusi
Lucy Kusman menyarankan agar adanya diskusi yang baik antara orang tua dan anak untuk membicarakan terkait dengan memilih pergaulan dan lingkungan yang positif.
“Kenapa enggak kita coba diskusikan? Kenapa mereka suka dengan teman-teman seperti itu? Bagaimana mereka melihat teman-temannya?” sambung Lucy Kusman.
Dengan demikian, baik orang tua maupun anak juga bisa memahami pandangan lawan bicaranya.
Baca Juga: Membangun Self-Compassion, Pakar Parenting: Orang Tua Tak Bisa Terus Berkorban bagi Anak
Fleksibel dan open mind
Orang tua perlu untuk memahami bahwa anaknya mengalami berbagai perubahan seiring dengan usia dan faktor eksternal, seperti perkembangan zaman.
Dengan menerima hasil diskusi bersama dengan anak, mengerti pandangan anak, dan mencoba mencari jalan tengah, menunjukkan bahwa orang tua sudah bersikap fleksibel dan open mind.
“Itu bentuk salah satu fleksibel dan open mind, dan itu terjadi terus-menerus dari anak kita kecil sampai dewasa. Orang tua harus mau terus-menerus beradaptasi,” tegasnya.
Lucy menegaskan bahwa setip keputusan yang diambil, orang tua harus menyadari bahwa hal itu yang terbaik untuk sang anak, bukan untuk orang tua.
Baca Juga: Memahami Kelainan Tulang pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu