Banjarmasin, Sonora.ID - Kegiatan safari subuh calon Gubernur Kalsel nomor urut 2, Denny Indrayana di Mesjid Nurul Iman yang diwarnai keributan, pada 31 Maret 2021 lalu, rupanya berbuntut panjang.
Selain kasus dugaan pemukulan yang telah dilaporkan ke Polresta Banjarmasin, kegiatan shalat subuh berjamah yang diikuti Denny, juga dipersoalkan.
Salah satunya oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Islam Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menuduh calon gubernur yang akrab disapa Prof Denny itu, melakukan politisasi masjid di momen menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Baca Juga: Empat Tugas Utama Pj Wali Kota Banjarmasin, Pj Gubernur : Jangan Buat Saya Berdosa
Bersama belasan anggotanya, Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel, Muhammad Hasan, menyambangi Sekretariat Bawaslu Kalsel, di Jalan RE Martadinata, Banjarmasin, pada Sabtu (03/04), untuk melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada tersebut.
Namun sayangnya, kedatangannya hanya disambut petugas keamanan Bawaslu Kalsel, sehingga membuat Hasan sangat kecewa.
"Seharusnya ada, ternyata hari ini tidak ada. Kita khawatir laporan kita hari ini bisa tidak luarsa," ungkap Hasan dengan kecewa.