Dalam upaya penanganan darurat ini, BPBD menghadapi berbagai kendala, seperti akses utama melalui penyeberangan laut disaat kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal.
Evaluasi korban yang tertimbun lumpur juga masih terkendala di alat berat.
Sedangkan di wilayah lain, tepatnya di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Lembata, NTT, banjir dan longsor yang melanda mengakibatkan 55 rumah warga rusak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Siprianus Meru mengatakan, tercatat 13 warga ditemukan tewas karena bencana tersebut.
Baca Juga: Satu Perpustakaan di Siau Timur Hilang Diterjang Banjir Bandang
"Prioritas penanganan saat ini pada pencarian dan evakuasi korban di tiga desa wilayah Kecamatan Ile Ape, yakni Amakaka, Waowala, dan Tanjung Batu," kata Siprianus, diberitakan Kompas.com, Senin (5/4/2021)
Menurut dia, alat berat sudah diturunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan dan membantu pencairan warga yang hilang.
Pemkab Lembata juga sudah menyiapkan tiga lokasi untuk menampung pengungsi di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, yakni di aula kantor Kelurahan Lewoleba Tengah, aula kantor BKDPSDM, dan aula kantor Kelurahan Lewoleba Timur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "#PrayForNTT, Bagaimana Situasi Banjir Bandang di NTT?"