Balikpapan, Sonora.ID - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, mengumumkan pada 30 Maret 2021 telah melaksanakan tahap pertama proses sail away (melayarkan ke laut) jacket (kaki) anjungan lepas pantai untuk proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN).
Proyek pembangunan tiga anjungan lepas pantai ini memiliki nilai investasi sebesar USD 105 juta (hanya untuk pembangunan tiga anjungan, di luar biaya pengeboran), ditargetkan dapat mendukung 20% produksi WK Mahakam pada 2024.
Berlokasi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, tahap pertama proses sail away jacket anjungan JML1 telah dilaksanakan untuk menempuh perjalanan laut menuju perairan Kalimantan Timur. Selanjutnya jacket akan dipasang di Lapangan South Mahakam yang berada di lepas pantai.
Baca Juga: Proyek Suplai Gas dari PHM ke Kilang RU V Balikpapan Diresmikan
Jacket JML1 ini memiliki berat 565 ton, dengan keseluruhan berat untuk ketiga jacket mencapai 2.000 ton. Bila digabungkan dengan pile dan conductor pipe ketiga jacket tersebut, total berat material dalam sail away ini mencapai 5000 ton.
Selanjutnya, pada pertengahan April 2021, jacket untuk anjungan lepas pantai WPS3 dan WPN4 yang keduanya berada di Lapangan Sisi Nubi akan menyusul dikirim ke lokasi. Setelah itu akan dilakukan pemasangan instalasi pipeline menuju fasilitas terpasang sepanjang 16 kilometer.
Agus Amperianto, General Manager PHM, berharap produksi migas dari proyek ini akan mampu menopang produksi WK Mahakam.
“Pada saat produksi puncak, kontribusi dari ketiga anjungan ini diharapkan akan mencapai 120 MMscfd,” katanya.