Karena skin care organik lebih mudah rusak daripada yang berbahan kimia, maka proses pembuatan hingga packaging yang digunakan memegang peranan yang penting.
Ketika produknya memiliki kualitas yang bagus, tetapi proses packing tidak diperhatikan dengan baik, sangat mungkin terjadi kontaminasi yang merusak produk tersebut.
“Tentu ini akan menjadi kondisi skin care organiknya menjadi tidak baik,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Sedang Rajin Merawat Wajah? Ini 3 Bahan Skin Care yang Cocok untuk Wajah Berminyak
Untuk itu, menutip imbauan dari BPOM, dr. Fajar menyatakan bahwa pengguna skin care harus mengetahui kriteria produk yang berkualitas.
“Harus ingat ‘klik’. Satu harus ingat kemasannya, harus masih utuh, tertata dengan benar. Kemudian yang kedua adalah label, labelnya terlihat jelas, komposisi, cara pemakaian, dan sebagainya,” jelasnya.
Kemudian yang selanjutnya, produk tersebut harus memiliki notifikasi nomor register dari BPOM, dan yang terakhir adalah masa kadaluarsa yang jelas.
“Kalau itu semua tidak ada, saya sarankan untuk tidak dipakai,” tegas dr. Fajar.
Baca Juga: Viral Kritik Tajam Tasya Farasya, Ini Bahaya Penggunaan Kosmetik Palsu