Melalui digitalisasi pembayaran dengan QRis, diharapkan akan memberi kemudahan transaksi yang sekaligus mendukung protokol kesehatan.
Sebab jika sebelumnya jual beli menggunakan uang fisik, kini para pedagang tradisional yang biasa menjajakan dagangan di atas perahu tersebut dapat memanfaatkan pembayaran 'cashless' hanya dengan scan barcode.
"Masih terdapat potensi cukup besar untuk wilayah Kalimantan Selatan, tidak hanya pariwisata tapi sektor perekonomian lainnya," ucap tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Ia menyebut kolaborasi dan sinergi yang dilakukan menjadi langkah mewujudkan capaian 12 juta merchant QRis pada tahun 2021 dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) sekaligus rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital.
"Berdasarkan data terakhir, jumlah merchant QRis di Kalimantan Selatan hingga maret 2021 mencapai 71.774 atau meningkat 23% year to date," pungkasnya.
Baca Juga: Tumbuh Positif, Merchant QRIS di Kalsel Capai 53.716 Unit di November