Makassar, Sonora.ID - Keputusan Wali Kota, Danny Pomanto menonaktifkan seluruh ketua RT dan RW di Makassar menuai penolakan dari sekelompok massa.
Mereka menggelar aksi protes dan menolak pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt). Aspirasi massa disalurkan di kantor DPRD Makassar, Jalan AP Petterani, Senin (12/4/2021).
Danny memastikan kebijakan tersebut belum berubah. Pihaknya menganggap demo hanya dilakukan kelompok orang, sehingga bisa mewakili representasi seluruh ketua RT dan RW yang jumlahnya mencapai 8 ribu.
"Itu RT/RW hanya sebagian kecil, kalau sepakat itu barang, saya bisa datangkan 3-4 ribu RT/RW, tapi untuk apa? Ini kan kebijakan pemerintah kota," kata Danny saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Dianggap Langgar Aturan, Begini Pandangan DPRD dan Pakar Soal Ketua RT dan RW
Danny menambahkan kebijakan pemberhentian seluruh ketua RT dan RW di Makassar harus tetap dijalan dengan pertimbangan tugas pemerintahan.
Menaggapi penolakan tujuh fraksi di dewan terkait keputusannya, Danny merasa lucu. Karena bukan wewenang DPRD mengurusi hal tersebut.
"Ini yang lucu, ini tugas pemerintah kota, mengapa dia pergi urusi," sebutnya.
Danny mencurigai ada konspirasi dana kelurahan. Sebab, dana tersebut tetap berada di kelurahan. Ia pun meminta ada pemeriksan dari kejaksaan dan kepolisian.