Jadi, memang ada hal-hal yang harus disesuaikan atau diuji kembali berdasarkan dengan hal-hal tersebut, mulai dari kondisi keluarga hingga prinsip spiritual orang yang bersangkutan.
“Apakah ada yang terganggu dengan adanya hubungan ini? Itu namanya ekologis atau tidak. Maka, kalau tidak ekologis ya cukupkan, hentikan. Kalau masih ekologis, ya boleh-boleh saja,” sambungnya menegaskan.
Di samping itu, baik pihak yang sudah menikah atau sahabatnya tersebut pun patut untuk mempertimbangkan norma-norma yang berlaku.
Baca Juga: Syahrini Hamil? Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Ibu Hamil
Mengingat, sahabat adalah sosok yang lekat dan memiliki kualitas hubungan yang dalam, jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan atau tidak nyaman dengan adanya hubungan tersebut, ketika sudah menikah.
“Penting adanya respect dan rasa hormat. Dengan sendirinya akan memfilter, membatasi mana yang di dalam tanggung jawab kita, mana yang bukan. Kalau tanggung jawabnya tercampur aduk, itu kan bisa berbahaya,” jelas Midatari.
Dalam hal ini, seorang sahabat pun harus tahu batas dan privasi dalam hubungan tersebut, jangan sampai mencampuri urusan rumah tangga sahabatnya.
Baca Juga: Bosan Ditanya ‘Kapan Nikah?’, Ini Tips Psikolog Inez Kristanti