Contoh produk investasi yang tidak ada hubungannya dengan perbankan adalah reksadana, saham, obligasi, emas, dan berbaagai hal lain.
Meski demikian, deposito (produk perbankan) juga termasuk di dalam investasi, tetapi berinvestasi tidak hanya produk-produk perbankan.
“Kemudian, umumnya produk-produk investasi memiliki risiko yang lebih tinggi dari produk perbankan, karena biasanya produk perbankan dijamin oleh bank. Sedangkan produk investasi tidak ada yang dijamin,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Jangan Ditunda, Berikut 5 Cara Mudah untuk Memulai Investasi
Eko menegaskan bahwa tidak ada investasi yang terjamin, setiap investasi memiliki tingkat risikonya masing-masing, tidak ada investasi yang tidak ada risikonya.
Meski memang ada produk-produk yang dijamin oleh negara, yang dijamin adalah pembayaran dan pengembalian modal, tetapi tetap ada risikonya.
“Tidak ada yang 100 persen bebas risiko. Termasuk juga penempatan di bank pun tetap risiko selalu ada,” jelas Eko menegaskan.
Baca Juga: Mahasiswa Mulai Berinvestasi? Ini Rekomendasi dari Pakar Perencanaan Keuangan