Aturan left-driving bermula dari kebiasaan para ksatria di Kerajaan Inggris saat masa perang.
Saat itu para ksatria memiliki kebiasaan menyimpan senjata di sebelah kanan, karena sudah terbiasa menggunakan pedangnya itu dengan tangan kanan, maka banyak ksatria yang mengendalikan kereta kuda dengan tangan kiri.
Hal itu dinilai lebih mempermudah ketika saat beradu pedang melawan musuh.
Maka dari itu, hingga saat ini Inggris masih menerapkan left-driving.
Sedangkan aturan right-driving, bermula pada akhir tahun 1700-an dimana warga Prancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan memakai sado atau kereta besar yang ditarik oleh dua pasang kuda.
Baca Juga: 3 Negara yang Tak Wajibkan Rakyatnya Memakai Masker, Kenapa?
Sado ini tak memiliki kursi pengemudi, tapi kusir yang harus duduk di belakang sebelah kiri kuda. Sehingga tangan kanannya digunakan untuk mencambuk kuda.
Kusir kereta menggunakan jalur kanan agar orang lain bisa melewati jalur kiri dan bisa melihat kebelakang apakah ada orang yang celaka karena roda sadonya atau tidak.
Itu sebabnya mengapa negara ini menganut right-driving yang menempatkan kemudi mobil di sebelah kiri.
Mengapa Indonesia menganut left-driving?
Baca Juga: Makanan Dipanaskan Terus-Menerus, Dokter: Bahaya bagi Tubuh, Kenapa?