"kalau pantauan kami, semakin sedikit masyarakat yang mau mudik karena takut. Karena ada larangan mudik itu. Sehingga terjadilah penurunan jumlah penumpang," kata Alwi Matondang saat ditemui di kantornya di Jalan Sisingamangaraja Medan Sumatra Utara pada (27/4/2021).
Lebih lanjut Alwi mengungkapkan keprihatinannya terhadap sopir bus yang bekerja di perusahaannya. Sebab penghasilan yang seharusnya mereka terima secara utuh kini berkurang 50 persen.
Pengurangan jumlah gaji tersebut karena perusahaan sudah tidak mampu lagi membayarkan gaji karyawannya karena minimnya pemasukan perusahaan selama setahun ini.
Meski demikian perusahaannya berusaha untuk tetap mempekerjakan seluruh karyawan tanpa harus memutuskan hubungan kerja.
Baca Juga: Dukung Larangan Mudik, DPRD Kalsel Tak Ingin Muncul Klaster Baru
Bahkan dengan berat hati ia mengatakan kepada seluruh sopir dan kernet bus soal kesepakatan gaji yang harus dibayar perusahaan.
Walaupun mengalami kerugian, Alwi mengatakan akan tetap menaati peraturan pemerintah.
Menurutnya, ikut andil dalam menurunkan angka Covid-19 merupakan hal yang terbaik agar kondisi pandemi bisa segera pulih. Sebab jika pandemi Covid-19 mereda tentunya bisnis transportasi akan mulai merangkak naik seperti sebelumnya.
"Kalau harapan kita agar segera pandemi ini berakhir. Karena berdampak sekali dengan kita yang khususnya melayani jasa transoportasi," ucapnya.
Baca Juga: Dilarang Mudik Lebaran, Doni Monardo: 4 Orang Meninggal Tiap Jam