Di antaranya memperkuat edukasi melibatkan para tokoh atau pemuka agama, dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa risiko tidak bervaksin itu berdampak pada kematian lansia apabila terpapar Covid-19.
"Termasuk menggelar kegiatan seperti gebyar vaksin di masjid-masjid yang besar di Kota Banjarmasin," bebernya.
Namun, ketika disinggung apakah Dinas Kesehatan bakal kembali menggelar kegiatan Gebyar Pekan Vaksinasi ? Machli memastikan bahwa pihaknya tidak akan lagi menggelar gebyar pekan vaksinasi dikemudian hari.
Pasalnya tidak sedikit petugas medis yang mengalami kelelahan, selama sepekan program tersebut berlangsung.
Baca Juga: Rekapitulasi Penghitungan PSU Pilwali Banjarmasin Dimulai, Simak Tahapannya
"Gebyar vaksinasi sepertinya tidak lagi digelar. Karena tidak sedikit petugas kita yang kelelahan," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mengambil momen bulan suci ramadhan, Dinas Kesehatan Banjarmasin menyelenggarakan Pekan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di delapan buah masjid dan satu buah gereja sejak tanggal 23 hingga 30 April 2021.
Di antaranya masjid Raya Sabilal Muhtadin, masjid Jami, masjid Al-Jihad, masjid Hasanuddin Madjedi dan masjid Noor, yang dimulai setelah shalat Tarawih. Sedangkan untuk gereja dipusatkan di gereja Katedral Keluarga Kudus, pada minggu, (25/04) pukul 9 pagi.
Baca Juga: Penghuni Tempat Isolasi Kurang Diperhatikan, Lutfi Minta GTPP Tingkatkan Kinerja
Ada beberapa sasaran yang diprioritaskan, yakni lansia, Aparatur Sipil Negara (ASN). Guru, Dosen, Pengurus tempat ibadah, Ustadz Ustadzah dan Pendeta atau Pastor. Mereka datang cukup dengan hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).\
Dari data yang diterima, capaian vaksinasi lansia masih kurang dari 20 %. Rinciannya, dari target semula ada 55.720 lansia yang divaksin, baru sebanyak 6.962 atau 12,49 % yang mendapatkan vaksinasi tahap I.
Angka itupun kemudian berubah ketika saat vaksinasi tahap II, yakni hanya berjumlah 4.774 atau sekitar 8,57 % saja.
Baca Juga: Kalah di PSU, Unggul di Hasil Akhir. Tim Pemenangan Ibnu-Arifin: Sudah Kami Prediksi