Manado, Sonora.ID - Jelang hari raya Idul Fitri, pengusaha kue kering di kota Kotamobagu, mulai banjir permintaan. Pemesan tidak hanya datang dari Kotamobagu, namun juga dari kabupaten lainnya juga kota Manado hingga Jakarta.
Candri Gani, misalnya, salah satu pembuat kue kering di kelurahan Mogolaing, kecamatan Kotamobagu Barat, sejak memasuki bulan Ramadan usahanya membuat kue kering untuk lebaran meningkat hingga enam puluh persen, sehingga setiap harinya, Candri yang di bantu tiga orang karyawannya disibukkan dengan permintaan kue kering pesanan langanannya.
“Alhamdulilah syukur, jika dibandingkan tahun lalu, mengalami peningkatan, tahun lalu menurun karena pandemi Covid-19, dan tahun ini peningkatannya sekitar enam puluh persen, “ kata Candi Gani pembuat kue kering, di Mogolaing, di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (1/5/2021).
Baca Juga: Biar Banjir Orderan, Ini 5 Tahapan Menjalankan Bisnis Kue Kering di Bulan Ramadhan
“Pemesan kebanyakan dari wilayah bolaang mongondow timur, manado, ada juga yang minta dikirmkan ke jakarta. Jenis kue tiap tahun berubah ubah. Seperti tahun lalu kue dominan yang dipesan kue tulip, sedangkan tahun ini kue fantasi, nastar, “ tutur Candi.
Pesanan tidak hanya warga Kotamobagu saja, namun ada juga dari kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Manado hingga ada yang sengaja memesan untuk di kirim ke Jakarta.
Jika di tahun lalu, Candri, menerima pesanan kue tulip, kali ini umumnya pelangan memesan kue nastar. Sementara untuk harga pertoplesnya di bandrol dengan harga Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu setiap toples.
Selain membuat kue kering, Candri, juga kerap menerima pesanan kue napolutein dari pelangannya yang biasa di pesan sepekan sebelum lebaran.
Baca Juga: Cara Membuat Kue Putri Salju di Rumah, Dijamin Mudah dan Sebentar