Palembang, Sonora.ID - Longgarnya penerapan protokol kesehatan membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendesak Pemprov Sumsel dapat lebih tegas dalam menegakan protokol kesehatan.
Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi Partai Golkar DPRD Sumsel Nadia Basyir mengatakan, berdasarkan fakta di lapangan seperti di pasar tradisional, masih banyak pedagang dan pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jaga jarak.
“Kita tidak perlu memperdebatkan Sumsel peringkat berapapun dalam sebaran Covid-19, yang jelas Sumsel termasuk penularan Covid-19 yang tertinggi. Saat ini yang menjadi fokus utama kita bagaimana menimbulkan kembali kesadaran masyarakat dalam menerapkan Prokes, karena kesadaran ini saya lihat mulai longgar,” kata Nadia, Jum’at (07/05).
Baca Juga: DPRD Sumsel Minta Pemprov Sumsel Bangun Jaringan Irigasi Teknis
Ia melanjutkan, yang menjadi penyebab longgarnya penerapan prokes di kalangan masyarakat disebabkan karena longgarnya pengawasan dari Pemerintah.
“Kewajiban kita saat ini adalah mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya prokes, ini juga harus menjadi perhatian Pemerintah. Bila perlu petugas Satpol PP itu diturunkan untuk mengawasi penerapan prokes,” ujarnya.
Sementara itu, terkait saran Menteri Dalam Negeri (mendagri) untuk kembali membuka Wisma Atlit sebagai tempat rumah sehat atau tempat isolasi Covid-19, Nadia menilai, saran tersebut bagus sekali apalagi melihat penularan Covid-19 di Palembang terbilang parah.
“Saran ini bagus sekali, apalagi kita lihat saat ini isi pasien rumah sakit sudah mencapai 65 persen. Angka ini cukup besar, apalagi Palembang sekarang Zona merah. Jadi ini sangat membantu jika dibuka kembali,” tutupnya.
Baca Juga: Liciknya Bandar Narkoba, Menyasar Anak Muda dan Anak Sekolah