Bali, Sonora.ID - Universitas Ngurah Rai mengadakan Diskusi Akademik 'Urgensi Amandemen Terbatas Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) Untuk Kesinambungan Pembangunan' yang berlangsung di Auditorium Universitas Ngurah Rai, Senin (10/5/2021).
Dalam kegiatan diskusi akademik ini dihadiri langsung oleh Ketua MPR RI, H Bambang Soesatyo, SE., MBA sebagai narasumber. Hadir pula Rektor Universitas Ngurah Rai, Dr. Ni Putu Tirka Widanti, M.M,. M. Hum, Dosen dan Perwakilan Para Mahasiswa Universitas Ngurah Rai.
Dalam sambutan Rektor Universitas Ngurah Rai, Dr. Ni Putu Tirka Widanti, M.M,. M. Hum mengatakan bahwa dengan diskusi ilmiah ini amatlah penting dan strategis bagi kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara.
"Dahulu masih terbayang dalam ingatan kita sering diungkapkan bahwa Pancasila adalah landasan ideal UUD Negara Republik Indonesia 1945 adalah konstitusional atau yuridis konstitusional dan GBHN adalah landasan operasional dalam pembangunan Republik Indonesia,"terangnya.
Lebih lanjut, Tirka Widanti menyampaikan bahwa dalam catatan sejarah pada tahap pertama sekitar tahun 1961-1969 era Presiden Soekarno haluan negara kita, dikenal dengan istilah Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Kemudian di era Presiden Soeharto, nama haluan negara kita adalah Garis-garis besar Haluan Negara. Namun sekarang GBHN sudah tidak ada lagi dan berganti dengan era visi misi Presiden dan Wakil Presiden yang dijabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah.
"Visi misi ini, hanya bertahan dalam kurun waktu 5-10 tahun. Keberadaan haluan bagi suatu negara dalam jangka yang lebih panjang, tentu diperlukan untuk kita tidak terus berubah-ubah arah apa lagi jika kita tidak memiliki arah sama sekali," ucap Tirka Widanti.
Baca Juga: Selama Lebaran 2021, Volume Lalu Lintas di Jalan Tol Bali Mandara Diprediksi Turun 15 Persen