"Akan kami lakukan sesegeranya. Dengan mendatangi markas BPK masing-masing. Kami nantinya juga akan mengecek Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dimiliki pengemudi," janjinya.
Gustaf mengatakan, sebelum pertemuan kemarin (20/5) itu digelar, pihaknya juga sudah menggelar pertemuan di Polresta Banjarmasin bersama dengan relawan BPK.
Tujuannya, mengingatkan relawan untuk bisa tetap mematuhi aturan yang berlaku.
"Dan relawan mengatakan, mereka berupaya tertib. Yang perlu saya ingatkan, meski sebagai kendaraan prioritas, tapi tetap harus menghargai orang lain," tambahnya.
Baca Juga: Lakalantas Maut Renggut Nyawa Anggota DPRD Kota Manado
Di sisi lain. Di samping soal pengecekan kelayakan armada, yang juga menjadi sorotan yakni adanya anak-anak yang menjadi relawan BPK.
Ditanyakan terkait hal itu, Gustaf mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjutinya.
Dikonfirmasi terpisah. Plt Kasatpol PP dan Damkar Kota Banjarmasin, Ahmad Muzayyin mengatakan bahwa dalam ketentuan yang ada, anak-anak tak boleh ikut menjadi relawan BPK.
"Tapi nanti, kami juga akan membicarakan hal itu. Tentu persoalan ini tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Tapi pertemuan yang digelar ini, menjadi langkah untuk pembenahan," pungkasnya.
Disinggung terkait adanya anak-anak yang ikut menjadi relawan BPK bahkan hingga terjun ke lokasi kebakaran, pihaknya pun berjanji akan membicarakan hal itu.
Lantas, bagaimana dengan pembinaan yang dilakukan terhadap 277 BPK yang terdaftar itu? Muzaiyin mengatakan, pihaknya mengaku sudah melakukan pembinaan. Meskipun, tidak terlalu rutin.
"Pembinaan biasanya dilakukan perkecamatan," kilahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga mengaku bakal merangkul BPK yang belum terdaftar. Alias, yang belum termasuk dalam catatan di Satpol PP dan Damkar.
Hal itu diungkapkannya bukan tanpa alasan, melainkan lantaran BPK merupakan aset pemko yang sangat penting dan sudah terbukti kontribusinya melakukan upaya pemadaman akan bencana kebakaran.
"Nantinya, ada pembinaan yang lebih rutin dilakukan. Semoga kedepan, hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu bisa ditekan dan tidak terjadi lagi," tutupnya.