"Alhamdulillah sehat semua, semua selamat dan sampai tujuan (Pelabuhan Benoa). Seluruh proses repatriasi ini telah mengikuti protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan Surat Edaran Satgas Covid-19 No.8 Tahun 2021,"terangnya.
Selain itu, Judha juga mnjelaskan bahwa seluruh ABK WNI (19 orang) yang sudah tiba di Bali ini akan dikarantina selama 5 hari di salah satu hotel di wilayah Kuta dan akan menjalani test swab PCR sebanyak dua kali.
Bagi ABK WNI yang hasil positif akan dilakukan karantina/perawatan hingga hasil tes PCR negatif dan bagi ABK yang negatif dipulangkan ke daerah asal masing-masing oleh perusahaan pemilik kapal. Adapun daerah asal Jawa Tengah 3 orang, Bali 1 orang, Jawa Barat 11 orang, Jawa Timur 3 orang, Sulawesi Selatan 1 orang dan DKI Jakarta 1 orang.
Judha mengaku bahwa proses repatriasi ini merupakan kerjasama yang erat dari seluruh unsur-unsur yang ada di Indonesia antara lain TNI AL, Bakamla, Basarnas, Kemenhub, KKP, KSOP, Satgas Covid-19 Bali, Dinas Kesehatan, Kemnaker dan BP2MI.
Baca Juga: Tabrakan Kapal di Perairan Gresik, 5 ABK TB Mitra Jaya XIX Dalam Pencarian
Serta cerminan kerjasama bilateral yang baik antara Indonesia dan Australia, dan juga bentuk dari keadilan negara untuk memberikan perlindungan yang baik bagi warga negara kita yang mengalami masalah di luar negeri.
"Setelah proses karantina 5 hari dan PCR kami akan lanjutkan segera untuk mengembalikan kepada keluarganya," ujar Judha.
Sementara itu, Danlantamal V Surabaya Laksmana Pertama TNI, Mohamad Zaenal mengatakab bahwa ini adalah bukti nyata kerjasama kedua Angkatan Laut baik TNI AL dengan Angkatan Laut Australia di dalam memerankan fungsinya diplomasi dalam membantu misi kemanusiaan.