Bandung, Sonora.ID - Anda masih ingat dengan ungkapan "Yuk nabung saham”? Atau masih ingat dengan nasihat para orang tua kita di masa lalu yang mengajak kita menabung? Yang kita ketahui orang zaman dulu kebanyakan lebih rajin menabung untuk kebutuhan di masa depan.
Mungkin kala itu orang tua atau kakek dan nenek kita tidak punya banyak pilihan untuk menghabiskan uang di masa mudanya, karena saat itu belum banyak pusat perbelanjaan. Tidak ada café, tidak ada transaksi dan belanja online yang memudahkan orang berbelanja barang kapan saja dan dari mana saja, dan lain sebagainya. Sehingga, mereka lebih banyak menyimpan uang atau menabung.
"Lalu apakah kita tahu untuk apa uang yang mereka tabung? Apakah membeli rumah idaman? Untuk biaya kuliah anak-anak mereka? Atau untuk biaya hidup saat pensiun? Nah, apakah cara ini bisa ditiru oleh para milenial atau keluarga muda masa kini?" Ungkap Kepala BEI Perwakilan Jabar Reza Sadat Shahmeini di Bandung, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga: Terus Turun, Bagaimana Sebenarnya Kinerja UNVR?
"Jawabannya harus. Simpanlah uang dalam jangka panjang lebih awal sebelum menggunakan uang yang kita miliki untuk berbagai kebutuhan dan keinginan," ucap Reza lagi.
Reza menekankan, bahwa berdasarkan survei dari GoBankingRates, generasi milenial jauh lebih boros ketimbang generasi lainnya. Berdasarkan survei itu, banyak individu yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang sifatnya tidak esensial, seperti kopi, makan di luar, hiburan, pakaian, dan minuman.
"Jika dikelompokkan berdasarkan kelompok usia, generasi milenial menghabiskan uang lebih banyak dibandingkan generasi lainnya secara keseluruhan, terutama untuk pakaian dan makan di luar," tekan Reza.