Palembang, Sonora.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Palembang pada tahun ini menargetkan kasus stunting di Palembang turun di angka 12,5 persen.
“Dari target 12,5 persen tersebut, hingga sekarang kita sudah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 3,3 persen,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan kota Palembang, dr. Fauzia disela-sela Rembuk Stunting 30 Kelurahan Lokasi Fokus Stunting Tahun 2021, Komplek RM Sri Melayu, Kamis (27/05).
Fauzia mengungkapkan, berbagai upaya telah pihaknya lakukan dalam menekan tingginya angka stunting di Palembang antara lain melakukan upaya yang bersifat spesifik dan sensitif.
“Jadi ada dua upaya yang kita prioritaskan dalam menurunkan angka stunting yakni upaya bersifat spesifik dan sensitif. Untuk spesifik, kita berupaya mencegah terjadinya kasus anemia pada remaja dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan pada sensitif, kita melakukan edukasi perilaku hidup sehat dan pola asuh, upaya ini kita lakukan dengan melibatkan banyak sektor,” katanya.
Baca Juga: Percepat Tekan Angka Stunting, Pemkab Muba Gelar Rembuk Stunting
Fauzia mengatakan, dalam mewujudkan upaya tersebut pihaknya pada tahun ini melibatkan 30 Kelurahan yang akan dijadikan Lokasi Khusus (Lokus) penurunan angka stunting.
“Pada tahun 2020 lalu ada 10 Kelurahan yang kita jadikan Lokus, sedangkan tahun ini kita tambah lagi 20 Kelurahan. Jadi total Kelurahan yang kita jadikan Lokus sebanyak 30 Kelurahan,” ujarnya.
Fauzia menambahkan, pada tahun ini Kelurahan yang mengalami tingkat kasus stunting tertinggi berada di wilayah Seberang Ulu diantaranya Kelurahan 7 Ulu, 9 Ulu, 10 Ulu dan Silaberanti yang berada di kisaran 100 kasus stunting.
Sedangkan untuk tahun lalu, Kelurahan yang mengalami angka kasus stunting tertinggi berada di Kelurahan Talang Kelapa dengan total kasus stunting mencapai 200 kasus.
“Untuk tahun ini, kasus stunting di Kelurahan Talang Kelapa sudah turun signifikan di angka 20 kasus,” tutupnya.