"Apabila diundur masyarakat pariwisata semakin merana dan mati. Jika diundur berarti si pembuat jadwal belum punya ketetapan hati dalam melihat pariwisata Bali sebagai etalase pariwisata nasional," ujar Puspa Negara.
Sementara itu, Ketua DPD ASITA Bali, I Ketut Ardana, SH menyambut baik rencana pembukaan pariwisata tersebut dan berharap tidak ada penundaan jadwal kembali.
Diungkapkan juga bahwa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sudah lama menginginkan pariwisata Bali untuk dibuka, mengingat kurang lebih telah satu tahun 3 bulan industri tidak berjalan.
"Tentu isu bahwa pariwisata akan buka Juli ini kami senang dan kami tunggu-tunggu. Mudah-mudahan tidak diundur lagi. Jika dibuka maka negara asal wisatawan juga harus buka. Artinya masyarakatnya diizinkan traveling keluar. Kalau negaranya melarang sama saja tidak ada turis," terang Ketut Ardana.
Baca Juga: Wagub Bali Apresiasi Semangat Marketing 3.0 yang Berlandaskan Tri Hita Karana
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini pasar domestik yang paling akan membantu dalam hal pariwisata, asalkan aturan masuknya ke destinasi tidak rumit.
"Misal kaitannya hanya dengan GeNose atau tes antigen tanpa ada aturan karantina lagi. Atau cukup mereka sudah ada keterangan vaksin," jelasnya.
Selanjutnya, ditanya terkait persiapan pihaknya dalam menyambut dibukanya pariwisata, Ketut Ardana mengaku bahwa pihaknya mengharuskan anggotanya untuk memiliki sertifikasi prokes CHSE.
Kemudian, membuat paket-paket wisata yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasca pandemi karena diprediksi akan terjadi tren baru. Apa yang dicari wisawatan bisa saja berubah dibandingkan sebelum adanya pandemi.
Dan pihaknya berharap agar pembukaan pariwisata Bali ini benar-benar terlaksana.
"Kepada teman-teman BPW pemain inbound, siapkan perusahaan dengan produk yang sesuai trend wisatawan pasca pandemi dan yang pasti harus berstandardkan CHSE. Kuasai dunia digital karena kalau tidak kita akan ketinggalan jauh. Networking juga harus terus diperluas dan tidak perlu pilih-pilih market," pesannya.