Lebih lanjut Laksmi mengatakan, keberadaan sekolah berkualitas relatif masih terbatas, biasanya hanya terkonsentrasi di kota-kota besar.
"Seringkali orang tua siswa merasakan bahwa sekolah yang mereka harapkan jauh dari tempat tinggalnya. Seandainya bisa diakses, sekolah itu kurang fleksibel, dan belum sampai tingkat mengukur kebutuhan anak, atau berpihak pada anak," katanya.
“SMM didirikan untuk mengubah miskonsepsi bahwa kita memang bisa belajar dari mana saja, Pendidikan yang berkualitas harus merata dan bisa diakses semua anak di Indonesia. Berkat bantuan teknologi informasi, murid-murid SMM, tersebar dari Aceh hingga Papua,” imbuh Laksmi.
Baca Juga: Siap-Siap, PPDB 2021 di Makassar Segera Dibuka Secara Online
Mengenai kurikulum yang dipakai, Laksmi menjelaskan, SMM tetap menggunakan Kurikulum Nasional. Namun dalam proses belajar - mengajar, SMM menggunakan banyak pendekatan dan inovasi.
Meskipun metode pembelajaran online bisa diterapkan sepenuhnya, Laksmi juga berharap pembelajaran tatap muka secara langsung sudah bisa dilakukan pada tahun ajaran baru mendatang.
“Kami sangat excited menyambut tahun ajaran baru. SMM juga menyiapkan delapan sekolah satelit di delapan kota, antara lain di Bandung, Depok, Tangerang, Surabaya serta beberapa kota besar lainnya. SMM siap seandainya pelaksanaan belajar sudah diperbolehkan dengan tatap muka langsung, tentunya dengan pendekatan belajar yang tak kalah seru dan menyenangkan,” pungkas Laksmi.