Menurut Kadispar Putu Astawa, roadshow Work From Bali dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman agar para Kementerian maupun lembaga pemerintah maupun swasta untuk mau berkunjung, melaksanakan kegiatan maupun bekerja dari Bali.
Dengan banyaknya orang yang melaksanakan kegiatan dari Bali, maka akan berpengaruh terhadap akupansi usaha akomodasi, adanya transaksi di berbagai sector khususnya di Pariwisata yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali.
"Seperti diketahui saat ini di kwartal pertama pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi minus 9,8% itu artinya tidak ada pergerakan ekonomi di Bali bahkan minus, maka dari itu kita harus memperbanyak demand bagi akomodasi, transportasi maupun UMKM yang mendukung pariwisata Bali," tambah Kadispar.
Baca Juga: Menparekraf RI, Rancang Paket Work From Bali hingga Study From Bali
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa program ini juga sebagai trial terhadap segala usaha yang telah dilakukan untuk membangkitkan pariwisata Bali dari menciptakan Tust yaitu melaui sertifikat CHSE, simulasi Implementasi CHSE, vaksinasi dan lain sebagainya dan sekarang saatnya kita harus Trial sebelum wisatawan melakukan Traveling ke Bali.
“ini adalah bagian dari tiga T yang kita laksanakan selama ini yaitu Trus, Trial dan Traveling, tentunya dengan tetap disipkin melaksanakan protocol kesehatan. Jika Program ini berhasil maka hal ini juga akan menjadi media promosi yang akan meningkatkan Trust bagi wisatawan asing untuk datang ke Bali”, imbuhnya.
Kadispar Putu Astawa mengatakan bahwa dari hasil kunjungan ke beberapa lembaga, hampir semua lembaga menyatakan sangat mendukung program ini, akan tetapi masing-masing lembaga akan mencari format yang tepat sehingga program ini dapat mencapai sasaran dan tidak melanggar perangturan dan perundang-undangan yang ada, pungkasnya.