Sonora.ID - Labeling atau memberikan label atau cap kepada orang lain, kelompok, atau budaya lain, menjadi hal yang banyak sekali ditemukan di masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia tumbuh dengan banyaknya perbedaan, sayangnya tak sedikit masyarakat yang agaknya tidak siap dengan perbedaan tersebut dan cenderung memberikan penilaian atau cap kepada budaya lain yang berbeda dengannya.
Bahkan tak jarang labeling tersebut kemudian digeneralisasi, misalnya memberikan label kepada suku tertentu terkait dengan sifat atau karakter yang biasanya ditunjukkan oleh masyarakat yang suku yang dimaksud.
Baca Juga: Berdampak Besar, Master Trainer: Hati-Hati Memberikan Cap pada Diri Sendiri
Gerah dengan kebiasaan ini, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa untuk bisa hidup di dalam perbedaan, labeling ini harus dihilangkan.
“Melabel sesuatu. Berusaha untuk melihat dari bukannya melabel, tapi dengan rasa ingin tahu. Curiosity. Jadi dibanding me-label, lebih bagus saya langsung tanya,” ungkapnya menjelaskan dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.
Hingdranata menyarankan agar masing-masing pribadi bisa melihat perbedaan tersebut tanpa terburu-buru memberikan cap pada budaya atau kebiasaan orang yang berbeda.
Baca Juga: Penting Bisa Deskripsikan Diri Sendiri, Deddy: Akan Lebih Mudah Sukses!