Palembang, Sonora.ID - Bulan Juni ini, Sumsel sudah memasuki musim kemarau.
Desindra Dedi Kurniawan, Kepala BMKG SMB Palembang mengatakan masyarakat perlu mewaspadai adanya titik hotspot kebakaran hutan dan lahan.
“Sudah muncul beberapa titik di Sumsel, tetapi masih dikategori rendah dan menengah,” ujarnya.
Ia menjelaskan titik api atau hotspot memiliki beberapa kategori mulai dari tinggi, sedang dan ringan.
Baca Juga: Musim Kemarau tapi Tiba-Tiba Turun Hujan? Berikut Penjelasannya
“Tinggi diatas 80 %, informasi secara parsial yang warnanya merah masih nol. Kemaren warnanya masih kuning. Informasi dari satelit selama 72 jam atau 3 hari di sumsel sebanyak 41 yang kategori menengah atau sedang dan yang kategori ringan masih 1,” tukasnya.
Desindra menambahkan berdasarkan data dari satelit, titik api yang terpantau menyebar terutama di daerah OKI, Muaraenim dan Muba.
“Juni secara klimatologi, Sumsel musim kemarau, dimana hujan berkurang jadi potensi munculnya hotspot besar. Diharapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan. Bila sudah kering, angin cukup kencang, ada titik api maka sedikit kebakaran akan cepat merambat. Api tidak selalu dari manusia bisa saja dari gesekan antara ranting dan tumbuhan tapi kemungkinan kecil, paling besar karena ulah manusia,” ujarnya.
Baca Juga: Hadapi Musim Kemarau, Kalsel Gelar Simulasi Siaga Bencana Karhutla