Dalam kebanyakan kasus, pasien yang terinfeksi virus ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain.
Dokter penyakit menular di Apollo Hospital India, Abdul Ghafur, mengatakan, prevalensi gangguan pencernaan sebagai gejala yang ditimbulkan oleh infeksi varian Delta lebih besar daripada gejala serupa yang disebabkan oleh strain virus aslinya
Akan tetapi, menurutnya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian klinis untuk memastikan hal ini.
Dilansir dari The Guardian (14/6/2021), para peneliti mengungkapkan, gejala umum virus Covid-19 varian Delta antara lain:
Baca Juga: Varian Delta India Ditemukan Saat Penyekatan, Pemprov Jatim Tracing Massal Zona Merah Bangkalan
Profesor Epidemiologi genetik di King's College London Tim Spector mengatakan bahwa gejala varian Delta ini terasa seperti flu yang berat.
Dari sekian banyak varian baru hasil mutasi virus SARS-CoV-2, varian Delta disebut paling mudah menular.
Varian Delta atau dikenal juga dengan virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.
Dilansir dari nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.
Para ilmuwan dari India menyebutkan, varian Delta disebut 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona.
Itulah sebabnya para ilmuwan percaya itu menjadi varian dominan secara global.
Salah satu kekhawatiran yang timbul dari strain Delta adalah kemampuan infeksinya yang disebut lebih mudah menyerang usia anak-anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia..."