Sonora.ID - Setiap hubungan memiliki tingkat toksisitas, hal tersebut diungkap oleh psikoterapis Ginnie Love Thompson.
Meskipun normal untuk mengalami pasang surut dalam suatu hubungan, adalah bijaksana juga untuk mengetahui kapan saatnya untuk melepaskan. Namun seringkali, pergi lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Dengan mengingat hal itu, kami memutuskan untuk mendalami psikologi di balik beberapa alasan mengapa orang tetap berada dalam hubungan yang toxic dan tidak sehat yang sudah lama berlalu seperti dilansir dari laman Brightside.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Bertahan dalam Hubungan Toxic, Rela Disakiti hingga Ketergantungan
Menurut sebuah penelitian, rasa takut sendirian dapat membuat orang bertahan dalam hubungan yang toxic, karena alasan sederhana bahwa "lebih baik" memiliki pasangan yang tidak sempurna daripada menjadi lajang.
Masyarakat terkadang dapat membuat orang berpikir menjadi lajang atau "sendirian" adalah hal yang negatif — tetapi pada kenyataannya, sama sekali tidak ada yang salah dengan itu.
Studi juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki harga diri rendah memiliki kecenderungan untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat.
Setelah mengalami pelecehan dan perilaku toxic begitu lama, mudah bagi orang untuk jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa mereka bersalah atas perilaku toxic pasangan mereka.
Harga diri yang rendah juga dapat membuat orang mempertanyakan nilai mereka sendiri dan apa yang mereka bawa ke dalam hubungan.