Semarang, Sonora.ID - Sekilas jika mendengar kata bubur, yang terbesit di pikiran kita adalah seperti bubur lembek dengan rasa manis atau gurih.
Namun jika berkunjung ke Pati, ada satu kuliner unik bernama bubur tuo. Bubur tuo merupakan kue yang berbahan dasar tepung ketan, gula jawa, santan dan sejumlah rempah khas pati.
Sekilas bubur tuo hampir sama dengan Dodol Garut, atau Jenang Kudus, tapi memiliki ciri dan cita rasa yang khas.
Hal yang membedakan antara bubur tuo dengan dodol Garut, atau jenang Kudus adalah teksturnya.
Apabila dodol Garut sedikit keras, jenang Kudus cenderung lebih empuk dan lembut dan bubur tuo ini memiliki perpaduan keras dan lembut.
Baca Juga: Trem Belanda Bakal Jadi Moda Transportasi Umum di Semarang?
Dalam proses pembuatannya, bubur tuo ini dimasak dengan menggunakan wajan besar. Proses memasaknya sendiri kurang lebih membutuhkan waktu 12 jam.
Dulu, selama mengolah adonan bubur tuo ini diaduk menggunakan usuk, akan tetapi banyaknya permintaan sekarang sudah menggunakan mixer yang besar.
Kuliner satu ini merupakan makanan khas tradisional dari Pati, Jawa Tengah. Jajanan khas yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, gula pasir dan gula jawa ini selalu diburu orang untuk acara hajatan, lamaran, tunangan ataupun yang lainnya.
Di Jawa Tengah sendiri bubur tuo merupakan suatu seserahan yang wajib dibawa ketika mengadakan acara lamaran atau yang lainnya.
Bubur tuo memiliki cita rasa manis yang khas beda dari yang lain dan juga tanpa bahan pengawet asli, dan bubur tuo ini hanya bisa bertahan 4 – 5 hari.
Bagi anda yang ingin berburu kuliner satu ini, sangat mudah ditemukan ditoko atau pasar – pasar bahkan bisa datang langsung di tempat produksi rumahan. Salah satu sentra produksi bubur tuo terletak di Jalan Juwana – Tayu KM 08, Desa Asempapan, Trangkil, Pati.
Baca Juga: Menikmati Suasana Sejuk di Kawasan Wisata Watu Gajah Park