Kondisi sekarang, sudah biasa menghadapi naik turunnya kasus positif covid-19. Sekarang mall sudah buka semua, kemungkinan kembali WFH sudah kecil, sudah seperti biasa.
“Padahal seharusnya tidak demikian, karena sudah ada contoh diluar negeri. Singapura 8 bulan bebas beraktifitas dan bulan ini ada peraturan tidak boleh ada pertemuan lebih dari 2 orang, bayangkan. Sementara kita seperti biasa, tidak terjadi apa-apa, tidak ada kegelisahan, itu yang dikhawatirkan,” ujarnya.
Ia mengatakan gejala kolaps dari rumah sakit yang menangani covid-19 sudah mulai kelihatan. Di Jawa Timur, saat ini hanya kasus berat saja yang boleh dirawat, sementara yang sedang atau ringan tidak boleh. Rumah sakit sudah tidak mampu menopang lagi.
“Ada Saran rumah sakit hanya melayani covid saja, tapi pasien yang lain kan banyak. Bila terus seperti ini, 2 minggu kita akan kolaps,” tukasnya.
Ia berharap masyarakat dan pemerintah harus sama-sama menyadari bahwa kondisi sekarang sudah mengkhawatirkan.
“Kemaren kita sadar di luar negeri terjadi dan saat ini di Indonesia sedang mengarah kesana. Tentu kita berharap tidak terjadi di sini. Oleh sebab itu hati-hati. Dirumah saja bila tidak penting-penting sekali, tidak berkumpul di restaurant, bila ingin makan sesuatu sebaiknya dengan jasa online saja, tetap dirumah, hiburan dirumah saja,” tukasnya.
Baca Juga: Data Center Pemprov Sumsel Rentan Alami Kejahatan Siber