Menurut Eri, ketika sudah ada bantuan seperti ini, maka ke depan tidak ada lagi perbedaan antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Bahkan, ia berharap semuanya bisa saling menunjang, sehingga pendidikan di Surabaya bisa berjalan beriringan.
“Buat saya, tidak ada bedanya antara sekolah negeri dan swasta, tapi bagaimana anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang sama, mendapatkan kualitas guru yang sama, dan itulah tugas pemerintah dan tugas semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya,” tegasnya.
Selain CSR dari MBR, Eri juga mengaku sudah mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk memberikan zakatnya dengan cara menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang orang tuanya MBR.
Bahkan, ia juga memastikan hingga hari ini, ASN di pemkot yang bersedia menjadi orang tua asuh sebanyak 2.800.
“Dengan cara gotong royong inilah, semoga tidak ada lagi anak-anak Surabaya yang putus sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT Selaras Makmur Bersama Hartono mengaku tergerak hatinya untuk membantu pemkot dalam bidang pendidikan karena masih melihat ada orang lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk menempuh pendidikan.
Makanya, ia pun berinisiatif membantu supaya mereka yang MBR itu juga berkesempatan untuk terus belajar mengenyam pendidikan.
“Dan sebenarnya, bantuan ini hanya pemicu, karena saya berharap dan saya yakin teman-teman pengusaha yang lain akan mengikutinya untuk bersama-sama membantu warga yang masuk dalam MBR,” kata Hartono.
Baca Juga: BNNP Jatim Musnahkan Sitaan Sabu dan Obat Keras Berbahaya