Selain itu, Ia juga mengakui bahwa pada proses vaksinasi ODGJ kerap mengalami penolakan pihak keluarga yang bersangkutan. Namun sesudah diedukasi, keluarga yang bersangkutan pun paham dan akhirnya bersedia divaksin.
"Saat screening, juga demikian. Tidak semua ODGJ bisa berkomunikasi secara normal. Maka, kami juga memerlukan pihak keluarga yang bersangkutan untuk membantu," bebernya.
Lebih lanjut, Machli menuturkan bahwa pada proses Vaksinasi ODGJ juga kerap mengalami penolakan utamanya dari pihak keluarga yang bersangkutan. Namun sesudah diedukasi, keluarga yang bersangkutan pun paham, dan akhirnya bersedia divaksin.
Kemudian, Machli juga menjelaskan bahwa dalam hal memvaksin ODGJ pihaknya sudah memiliki data sendiri yang berasal dari masing-masing kepala puskesmas di seluruh wilayah di Kota Banjarmasin.
Kendati demikian, tentu tak semua ODGJ bisa divaksinasi. Ia juga menilai ada skala prioritas. Misalnya, ODGJ yang divaksin mesti bebas dari komorbid atau penyakit penyerta.
"Bila memiliki hipertensi dan diabetes tentu tidak boleh divaksin. Kami upayakan vaksinasi berangsur-angsur berjalan, hingga semua ODGJ tervaksin semua," tutupnya.
Baca Juga: Zona Oranye, PPKM di Banjarmasin Diperpanjang dengan Pola yang Sama