Bandung, Sonora.ID - Pada saat Covid-19, terjadi peningkatan cukup signifikan pada investor milenial.
Tren ini pun harus diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman terkait bursa saham sehingga para calon investor tahu potensi serta risiko berinvestasi saham.
Hal itu diungkapkan Donald Crestofel Lantu Director of Executive Education SBM ITB & Co-Founder Investor Academy Indonesia, dalam acara The First Indonesia Investor Summit 2021, yang diadakan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan IAI (Investor Academy Indonesia), Sabtu (26/6/2021) dan Minggu (27/6/2021) secara virtual.
Acara ini diadakan sebagai bentuk perhatian SBM ITB terhadap edukasi bisnis dan manajemen khususnya investasi.
Baca Juga: Investasi Masa Depan Bagi Milenial, Pilih Reksa Dana atau Saham?
Meski investor milenial bertambah, jumlah keseluruhan investor saham di Indonesia masih 2,4 juta orang atau 1% dari total penduduk Indonesia. Berbeda dengan Amerika yang jumlah investornya mencapai 55% dari total penduduk.
Donald mendorong semakin banyak orang Indonesia berinvestasi saham, karena investasi saham membuat kekayaan meningkat dan terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan.
“Saya menerapkan multibagger value investor strategy, investor perlu cari saham-saham yang murah, perusahan yang harga mercy di jual dengan harga bajay, kita beli di harga-harga murah, setahun rata-rata peningkatan 250%," ucap Donald.
Menurutnya, investor milenial ini dipengaruhi oleh karakter sosial media, sehingga memilih saham yang terkenal dan memilih saham berdasarkan momen tertentu.
"Jumlah investor milenial meningkat karena bermunculan tokoh yang disebut influencer yang mendorong investasi," tegas Donald.