Justru dr. Santi menyarankan untuk tidak meminum air yang terlalu panas karena bisa menyebabkan gangguan pada daerah mulut, bahkan bisa memicu timbulnya kanker di bagian tubuh tersebut.
“Minuman yang diminum terlalu panas, misalnya di atas 60 derajat Celcius atau 70, walaupun orangnya itu mampu meminumnya, itu tidak dianjurkan karena bisa memicu gangguan kesehatan di daerah mulut dan kerongkongan. Bisa memicu gangguan berupa kanker,” sambung dr. Santi.
Terlepas dari itu, pihaknya memperbolehkan konsumsi air dalam suhu apapun, baik hangat maupun dingin, karena pada dasarnya tubuh akan menyesuaikan suhu setiap makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Penderita Batuk Tetap Boleh Minum Air Dingin? dr. Santi: Silakan Saja, yang Penting...
“Badan kita itu punya mekanisme yang luar biasa, anugerah dari Tuhan, dengan sendirinya ada, itu ada termostatnya, penyesuaian. Dari makanan yang kita telan dengan sendirinya akan disesuai dengan tubuh kita, sesuai dengan suhu tubuh kita,” jelas dr. Santi.
Pihaknya menjelaskan bahwa setiap orang memiliki suhu tubuh yang berbeda-beda dan suhu tersebutlah yang digunakan sebagai patokan untuk menyesuaikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Jadi, makanan yang hangat akan didinginkan, dan makanan yang dingin pun akan dihangatkan, sehingga baik minuman hangat atau dingin, akan melalui proses yang sama.
“Mangga saja, terserah yang penting syaratnya tiga, ada airnya, airnya diminum, dan airnya layak minum,” tegasnya.
Baca Juga: Apa Kelebihan dan Kekurang Mencuci Muka Menggunakan Air Dingin?