Sonora.ID - Saat ini layanan Pay Later tampaknya telah banyak menarik perhatian konsumen karena fasilitas yang ditawarkan. Hal ini seperti yang kita ketahui bahwa Pay Later memberikan penawaran pada konsumen dengan pembayaran jatuh tempo sehingga memungkinkan konsumen membeli barang dengan metode pembayarannya belakangan.
Kini tidak hanya satu atau dua, tetapi hampir semua situs belanja dan aplikasi penyedia jasa online seperti platform pemesanan tiket perjalanan menyediakan pula layanan serupa.
Dengan adanya fasilitas yang memudahkan itu, sayangnya ternyata justru bisa membuat pengguna atau konsumen mengalami kerugian. Hal ini terlihat dari beberapa curhatan di TikTok yang mengeluh jika mereka terjebak hutang jutaan rupiah karena menggunakan Pay Later.
Baca Juga: 5 Cara Halus Menolak Teman yang Ingin Meminjam Uang
Jika sudah terjadi seperti ini, tentu saja pengguna tidak bisa menuntut pihak E-commerce karena hal tersebut disebabkan oleh ketidak hati-hatian mereka.Oleh karena itu sebagai konsumen, kamu harus lebih bijak dan hati-hati dalam menggunakan layanan tersebut.
Akan lebih baik jika kamu tidak menggunakan Pay Later di setiap platform atau aplikasi yang kamu punya. Kemudian, kamu juga tidak boleh sembarangan menggunakannya tanpa mempertimbangkan apakah kamu bisa melunasinya di tanggal jatuh tempo atau tidak.
Sebagaimana dilansir dari penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) via Kompas.com, Pay Later sama saja dengan hutang yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat.
Pihak OJK juga menerangkan tentang bagaimana prinsip Pay Later sembari memberikan tips agar konsumen tidak terjebak hutang.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Pinjol Guru TK, OJK Minta Masyarakat Lebih Teliti