Namun, ketika sudah menyebar, rasa sakit atau nyeri tersebut bisa dirasakan hingga punggung dan tulang belikat sebelah kanan.
“Nah, itu yang kemudian menyebabkan sakit yang hilang-timbul. Tapi secara umum, dia bersifat asintomatik atau tidak bergejala. Kadang-kadang dia akan bergejala kalau letaknya sudah mendekati saluran empedu ,” tegas dr. Sjaiful.
Biasanya keluhan nyeri atau sakit tersebut juga bisa terjadi apa bila batu empedu melekat pada kantung empedu, sehingga menyebabkan inflamasi atau inveksi pada kantung tersebut.
Baca Juga: 4 Gejala atau Tanda Penyakit GERD, Dokter: Rasa Panas di Dada!
Sayangnya, sebagian besar kasus ini bersifat asintomatik atau tidak bergejala, sehingga banyak orang yang baru menyadarinya pada saat batu empedu ini sudah dinyatakan ‘parah’.
Bahkan, dr. Sjaiful juga menyatakan bahwa gejala batu empedu ini sangat mirip dengan penyakit maag.
“Biasanya penemuan batu empedu ini secara kebetulan pasa pasien yang kebetulan mau general checkup. Namun, yang sering saya temui di lapangan, keluhannya sama persis dengan orang sakit maag. Jadi, orang sakit maag nyeri di uluh hati, tapi nyerinya berulang, dikasih obat maag enggak hilang-hilang. Biasanya kita harus curiga arahnya ke batu empedu,” jelasnya.
Baca Juga: Sakit Maag dan Gerd Aman Jalankan Puasa? Dokter: Bisa Bawa Kesembuhan!