Upaya lainnya dalah vaksinasi agar masyarakat kuat menghadapi pandemi. Progresnya untuk SDM kesehatan sudah 95%, pelayan public 118%, hanya saja target lansia yang masih rendah baru tercapai 13,2%. Hal ini karena banyak kendala antara lain ketika selesai discreening banyak yang tidak bisa divaksin karena penyakit yang dideritanya. Juga karena ada keluarganya yang tidak memperbolehkan divaksin.
“Jadi diberikan peluang, bila membawa 2 orang lansia maka bonus satu orang, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi lansia,” ujarnya.
Bahkan juga sudah dibuka vaksiniasi untuk usia 12 sampai 17 tahun,18 tahun dan 50 tahun keatas juga dibuka. Hanya saja kendala vaksinnya yang kurang, maka diprioritaskan yang 50 tahun keatas dulu untuk masyarakat umum.
“Saat ini sedang mengajukan kepusat meminta tambahan vaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Sedot Wisatawan, Penampilan Barongan Meriahkan Objek Wisata di Blora
Terkait program 1 juta vaksinasi, Sumsel tanggal 26 Juni mendapat jatah 31.696 vaksin, dioptimalkan dengan 433 faskes di sumsel, juga membuka sentra-sentra di kabupaten lain, dan melampui target hingga 244%, ada 77815 yang divaskin. Hari berikutnya kembali dibuka namun terkendala ketersediaan vaksin, setiap kali penyuntikan mencapai 33 ribu, 32 ribu dan diatas tingkat nasional.
“Target 1 juta sehari, lebih dari itu Sumsel meraihnya, hanya saja terkendala vaksin yang habis. Sudah disampaikan ke pusat, mudah-mudahan segera didropping minimal 70% masyarakat kita divaksin sehingga terbentuk herd imunity,” tukasnya.
Program vaksinasi bisa berjalan dengan baik dengan bantuan semua pihak mulai dari Dinas kesehatan propinsi, kabupaten/ kota, TNI, Polri, Rumah sakit, instansi vertikal seperti KKP, poltekes juga pihak-pihak lain fakultas, organisasi profesi yang bersedia memberikan bantuan sarana dan prasarana.
“Animo masyarakat sangat tinggi hanya saja vaksin yang terbatas,” ujarnya.
Baca Juga: Animo Palaku UMKM/IKM Tinggi, PLN Perpanjang Program Super Merdeka