Palembang, Sonora.ID – Sebagai upaya mengedukasi masyarakat akan jasa dan identitas para pahlawan yang telah gugur, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumatera Selatan menggelar Penguatan Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan melalui Guru dan Tokoh Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (05/07) ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Sumsel, Mirwansyah didampingi Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Adi Darmadi dan Kasi PPKRS, Deddy Ismail di Ballroom Hotel Harper.
Mirwansyah mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang terdiri dari Guru dan Tokoh Masyarakat dapat menyampaikan kepada siswa dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Edukasi Perizinan UGB, Dinsos Sumsel Gelar Program PSDBS
“Penguatan nilai kepahlawanan ini bertujuan supaya para peserta yang terdiri dari Guru dan Tokoh Masyarakat ini bisa mensosialisasikannya kepada masyarakat agar jangan melupakan jasa para pahlawan. Apalagi di era modern saat ini merupakan tantangan bagi kita untuk terus mengedukasi masyarakat, karena apabila anak cucu kita tidak di edukasi tentang kepahlawanan ini maka dikhawatirkan mereka tidak mengetahui siapa pahlawan kita,” ungkap Mirwansyah dalam sambutannya.
Mirwansyah menambahkan, apalagi saat ini pihaknya tengah gencar-gencarnya mengusung para pahlawan yang telah berjuang demi Kabupaten/Kota tempat mereka berasal agar dinobatkan sebagai Pahlawan Daerah.
“Selama ini yang kita tahu hanya Pahlawan Nasional saja, karena belum tentu seluruh pahlawan yang berasal dari Sumsel dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Oleh sebab itu, gelar Pahlawan Daerah ini kita nobatkan kepada para pahlawan yang sudah memiliki jasa luar biasa kepada daerah tempat mereka berasal agar nama mereka tetap harum dan abadi,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Sumsel, Adi Darmadi mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 60 peserta yang terdiri dari Guru dan Tokoh Masyarakat di Palembang.
“Kita harapkan para peserta ini dapat menjadi jembatan informasi kepada masyarakat dan para siswa akan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan yang sudah mulai luntur,” tutupnya.