"Sehingga nanti saya berharap warga Surabaya kalau swab antigennya positif, maka akan kita tempatkan di Hotel Asrama Haji atau RSLT lantai dua," jelasnya.
Sementara itu, apabila ada pasien yang mengalami gejala sesak napas, Wali Kota ingin supaya warga tersebut mendapat perawatan intensif melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soewandhie. Menurutnya, pola rujukan seperti ini diterapkan untuk memaksimal layanan kesehatan di Kota Pahlawan.
"Sehingga harapan kami warga Surabaya kalau ada yang sesak, butuh pertolongan, bisa langsung ke RSUD dr Soewandhie. Sehingga pelayanan IGD kita bisa maksimal untuk warga Surabaya yang mengalami gejala yang berat," tuturnya.
Untuk memaksimalkan pelayanan di Puskesmas, Pemkot Surabaya juga mendapat dukungan 126 tenaga pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil. Para relawan ini diperbantukan di setiap Puskesmas Surabaya untuk memberikan layanan operasional ambulance selama 24 jam.
Baca Juga: Cukup Bawa KTP, Warga Makassar Bisa Ikut Vaksinasi Covid 19 di Puskesmas
Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya, dr. Bernadetta Martini menyatakan kesiapannya menjalankan operasional Puskesmas selama 24 jam. Apalagi, upaya memaksimalkan layanan ini juga didukung Relawan Surabaya Memanggil.
"Kita pengemudi ambulance ada satu. Tadi baru dirapatkan, ada bantuan untuk pengemudi ambulance dari relawan. Intinya kita siap untuk melaksanakan," kata Martini.
Sementara untuk kebutuhan tenaga medis, Martini menyatakan, bahwa pihak Puskesmas bakal disupport dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Di sisi lain, kebutuhan SDM kesehatan ini ke depan juga memungkinkan untuk di-switch kan dari Puskesmas yang memiliki tenaga lebih banyak.
“Karena selama ini mungkin Tim Gerak Cepat (TGC) juga kewalahan, makanya diarahkan di Puskesmas untuk menangani kasus di Puskesmasnya masing-masing,” pungkasnya.
Baca Juga: Puskesmas Penyangga Tulungagung Aktif Kembali untuk Antisipasi Ledakan COVID-19