David juga mengatakan bahwa segel yang ia lakukan tersebut bukan merupakan segel permanen, jika keadaan segera membaik, maka kafenya akan beroperasi kembali.
Ia berharap, aksinya tersebut bisa mewakili suara para pedagang dan pengusaha bisnis lainnya yang terdampak selama PPKM darurat diterapkan.
Pasalnya, pedagang-pedagang lain juga kerap mengeluhkan pemberlakuan PPKM darurat ini.
"Semoga bisa mewakili pedagang-pedagang kecil yang lain, supaya ini cepat selesai dan enggak berlama-lama karena ini PPKM (darurat) udah sedikit menyusahkan rakyat-rakyat yang di bawah. Kasihan rakyat kecil yang di bawah, ngerasain efek yang lumayan luar biasa," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa pendapatan dari kafe yang ia rintis itu lumayan menurun setelah adanya kebijakan PPKM darurat. Padahal ia masih harus menggaji karyawan.
Maka dari itu, selama kafe disegel, karyawannya dirumahkan untuk sementara waktu.
"Kita udah coba jalanin dan itu memang itu menurun banget pendapatan kita, kalau bisa dibilang kita dalam sehari hanya menjual di bawah Rp 100.000," kata David.
Sebelumnya, kafe miliknya itu memang pernah disegel beberapa kali oleh Satpol PP karena melanggar protokol kesehatan. Namun, segel itu bukan segel permanen.
Kendati demikian, David menegaskan bahwa ia tetap menghargai diberlakukannya PPKM darurat oleh pemerintah.
"Ini enggak ada tujuannya, sebenarnya untuk menyinggung PPKM yang ada sekarang. Kita tetap hargai semua keputusan pemerintah yang ada saat ini. Ini hanya bentuk keluh kesah dari saya, lebih tepatnya atau pedagang-pedagang yang di sekitar saya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Viral Kafe di Kebon Jeruk Disegel Pemiliknya Sendiri, Ini Kisah di Baliknya"