Jungkir Balik Perjuangan Para Nakes Tangani Covid-19 di Surabaya

16 Juli 2021 14:35 WIB
Foto: Kepala Puskesmas Rangkah Dwiastuti Setyorini
Foto: Kepala Puskesmas Rangkah Dwiastuti Setyorini ( )

“Kami merawat warga yang isoman, kami juga melakukan vaksinasi lalu 3T (tracing, testing, treatment) tetap kami jalankan. Dan pelayanan umum pun juga tetap buka,” ungkap Joyce.

Dengan nakes berjumlah 41 orang, Joyce mengaku terkadang sedikit mengalami kesulitan dalam membagi kegiatan.

Misalnya, pada hari yang sama terdapat pelaksanaan kegiatan secara vaksinasi massal, swab massal dan penanganan pasien terpapar hingga tetap melakukan 3T.

Apalagi, beberapa nakes yang juga harus melakukan isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Ganjar Apresiasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Semarang

“Kita buat prioritas. Mana lokasi yang membutuhkan dokter, atau perawat atau bidan yang menjadi tim swaber. Misal skrining, biasanya bisa tim swaber bisa juga nakes yang lain. Kita harus mengatur sedemikian rupa supaya dokter kami yang hanya lima orang ini bisa menghandle semuanya,”ungkapnya.

Tidak berhenti sampai di situ, puskesmas yang kini buka 24 jam menjadi tantangan tersendiri bagi para nakes untuk lebih semangat.

Oleh sebab itu, di kondisi saat ini tak lantas membuat Joyce dan jajarannya patah semangat begitu saja.

Baca Juga: Lulus Tes Mengemudi, Swab dan Vaksin, 126 Relawan Surabaya Memanggil Jadi Pengemudi Ambulance

Menurutnya, pada kondisi saat ini lah jihadnya para nakes. Meskipun beban kerjanya dinilai semakin berat, dengan jumlah personal yang sedikit ia mengajak jajarannya untuk selalu semangat menjaga stamina.

“Saya sampaikan jihadnya nakes sekarang, gimana caranya dengan jadwal kerja yang banyak tetap sehat, vitamin. Istirahat berkualitas. sehingga tetap sehat dan kuat. Kalau yang jaga malem besoknya kita upayakan untuk off atau libur,” urai dia.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Rangkah Dwiastuti Setyorini mengaku jam istirahatnya memang berkurang karena lembur setiap hari.

Tetapi satu hal yang menjadi pesannya kepada para nakes untuk tidak terlambat makan. Ini menjadi penting supaya imun para nakes tidak menurun sehingga maksimal dalam melayani warganya.

Baca Juga: Guru Terkonfirmasi Positif, SMPN 33 Banjarmasin Disemprot Disinfektan dan Dilakukan Tracing

“Saya juga berpesan kepada nakes yang mayoritas adalah perempuan. Sampaikan kepada suaminya agar dapat mengerti keadaan saat ini,” kata Ririn sapaan lekatnya.

Ririn memastikan, memang saat ini Kota Pahlawan sedang membutuhkan relawan di bidang tenaga kesehatan.

Ia juga menceritakan berbagai kendala, suka duka, hingga tantangan yang setiap hari dihadapinya. Tetapi ia meyakini, bahwa tidak ada kesulitan yang tidak ada jalan keluarnya.

“Ini adalah saatnya kita itu diuji apakah kita ini benar-benar tenaga kesehatan atau tidak. Apalagi wilayah Tambaksari ini lumayan luar biasa tantangannya,” pungkasnya. 

Baca Juga: 3 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Setelah Sembuh dari Covid-19

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm