Palembang, Sonora.ID – Target yang ingin dicapai dari penerapan Pengetatan PPKM mikro sudah diatur dalam instruksi mendagri No. 20 tahun 2021.
Salah satunya adalah kasus aktif atau jumlah orang dalam perawatan karena covid-19 turun, positivity rate, kematian, BOR jugar turun, serta kesembuhan pasien covid-19 meningkat.
Dr. Iche Andriany Liberty,SKM, M.Kes, Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri) kepada Sonora (15/07/2021) mengatakan efek dari pemberlakukan pengetatan PPKM mikro bisa diketahui setelah dua minggu pemberlakuannya.
Baca Juga: Riset Menyebutkan Bahwa ODGJ Banyak Diderita Kaum Laki-laki
"Akhir bulan ini baru kita tahu penurunan kasus konfirmasi, kasus aktif, kematian, BOR dibawah 70%. Butuh dukungan semua pihak, tidak hanya pemerintah yang berupaya dengan kebijakan ini, tapi masyarakat juga harus mendukung aturan yang sudah dituangkan dalam instruksi mendagri no 20 tahun 2021,” ujarnya.
Ia menambahkan selain pemberlakuan pengetatan PPKM mikro, pemerintah juga melakukan berbagai upaya dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif covid-19, antara lain dengan menambah jumlah tempat tidur.
“Pemerintah dengan berbagai skema, seperti membuka Wisma Atlit Jakabaring. Yang sulit adalah menambah tempat tidur ICU. Bukan ditambah tempat tidurnya tapi kasusnya yang berkurang. Antisipasi kelangkaan oksigen juga harus diantisipasi. Sekarang Palembang BORnya sudah 80% dan di Sumsel BOR nya 76%. BOR dan juga obat perlu diantisipasi,” tukasnya.