Lebih lanjut Khofifah menambahkan, selain di Kantor Dinas Perhubungan Jatim, Pemprov Jatim juga membuka Pos Oksigen di halaman Samsat Kab. Sidoarjo atau tepatnya di Kantor UPT PPD di Jl Pahlawan Kab. Sidoarjo. Satu lagi, Pemprov Jatim menempatkannya di Samsat Kab. Gresik dengan kapasitas yang sama.
"Tetapi seandainya 500m³ berarti untuk 500 tabung oksigen atau silinder 1m³ itu tidak mencukupi, maka kita akan menambahkan. Karena stok kita InsyaAllah cukup. Kami menyampaikan terima kasih terutama asosiasi BUMN yang ada di Jawa Timur. Tidak sekali support kemudian berhenti. Tapi akan disupply secara kontinyu. Dengan demikian stok kita cukup untuk bisa meluaskan isi ulang oksigen secara gratis," ujarnya.
Disampaikan, secara bertahap stasiun pengisian oksigen gratis akan didirikan di beberapa kabupaten dan kota lainnya di Jatim. Beberapa hal teknis yang dibutuhkan untuk mendirikan stasiun pengisian oksigen, seperti kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) juga disiapkan. Dimana SDM yang dibutuhkan harus memiliki skill untuk mengoperasikan proses isi ulang oksigen.
Baca Juga: Antisipasi Oknum Penimbun, Pemprov Kalsel Awasi Penjualan Oksigen
"Oleh karena itu, bagi kabupaten dan kota lain yang sudah mengajukan, kami sedang berkoordinasi dengan tim teknis yang memiliki skill khusus untuk melakukan pengisian secara aman dengan SOP yang terjaga, seperti yang diberlakukan oleh distributor atau agen isi ulang oksigen," kata Khofifah.
Dirinya pun berharap, dengan adanya stasiun pengisian oksigen gratis ini, akan membantu proses penyembuhan para pasien Covid-19 yang sedang melakukan isoman.
Sementara itu, hari pertama pemberian oksigen gratis tersebut, animo masyarakat meningkat. Itu tampak saat petugas melayani warga yang antri di Stasiun Pengisian Oksigen di Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, yang terletak di kawasan Jl Ahmad Yani Surabaya.