Sehingga, petugas tracing ini dapat fokus bertugas ke wilayah mana saja sesuai yang ditentukan oleh puskesmas.
“Nama-nama yang ditugaskan harus tetap karena nantinya, petugas tracing akan melakukan berkala yang dipantau oleh puskesmas. Saya harapkan orang-orang yang turun itu mereka yang paham. Ini untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Eri menyampaikan, setelah mendapat nama-nama siapa saja yang diterjunkan, petugas tracing langsung mendapatkan pelatihan baik dari puskesmas maupun para satgas Covid-19.
Baca Juga: Bagikan Sembako kepada PKL, Kapolda Bali Juga Ajak Patuhi Prokes
Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, seusai tracing selanjutnya, para petugas yang diambil dari berbagai PD itu diminta untuk menginput data kontak erat.
“Lalu dicek oleh kepala puskesmasnya apa saja yang kurang. Kalau ada yang kurang tepat bisa langsung dilakukan revisi pada saat itu juga.
Jadi temen-temen nanti titik kumpulnya adalah puskesmas. Sekali lagi mohon tugaskan stafnya yang paham dan tidak memiliki komorbid,” jelasnya.
Di samping itu, agar tracing semakin masif dan efektif, Wali Kota juga meminta setiap Kepala PD bertanggung jawab pada tracing di satu puskesmas.
"Misalnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertanggung jawab pada hasil tracing yang ada di Puskesmas Ketabang. Lalu Dinas PU Bina Marga bertanggung jawab pada Puskesmas Dupak dan Morokrembangan, begitu seterusnya. Ini yang namanya percepatan. Semua harus saling mendukung,” urainya.
Baca Juga: Jika 26 Juli Kasus Covid-19 Turun, Berikut Daftar Usaha Kecil yang Boleh Buka