Dirinya bersama kepala kamar mesin membangunkan rekan yang lain kemudian menggunakan pelampung dan seketika kapal mereka pun perlahan lahan terbalik.
Pada kapal yang mereka gunakan terdiri dari 10 orang ABK, dua rekannya dijelaskan tidak menggunakan pelampung dan diketahui meninggal dunia.
Saat pagi hari ia dan sepupunya melihat kapal nelayan lain yang melintas kemudian ia pun ditolong oleh kapal nelayan tersebut dan ikut di dalam kapal itu selama dua hari.
Baca Juga: 19 ABK WNI Selamat Tiba di Bali, Pasca KM Bandar Nelayan 188 Tenggelam di Samudera Hindia
Dirinya mengaku trauma dengan kejadian tersebut, namun ia masih berkeinginanuntuk melaut lagi bersama kapal nelayan penangkapan ikan.
Ia pun berencana pulang ke kampung halamannya di daerah Tayan, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Sementara sepupunya Egi, sudah lebih dulu pulang dijemput saudaranya.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR Gabungan masih mencari 31 korban yang yang hilang dari peristiwa kecelakan kapal motor nelayan di perairan Kalimantan Barat.
Baca Juga: Curah Hujan Cukup Deras, Ratusan Rumah di Gang Merdeka Kembali Tenggelam