Sonora.ID - Banyak masyarakat Indonesia sadar dengan adanya kondisi stunting atau kekerdilan pada anak, sayangnya kesadaran tersebut tidak dilengkapi dengan pengetahuan atau informasi dari sumber yang terpecaya dan jelas.
Karena itu, tak sedikit kabar yang belum jelas kebenarannya, seperti cara untuk mencegah stunting adalah dengan tidak mengonsumsi ikan saat anak masih dalam kandungan hingga lahir.
Meluruskan teori tersebut, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, menegaskan bahwa teori tersebut tidak benar atau bisa dikatakan sebagai mitos.
Baca Juga: Pendapatan Orang Tua Berkurang bisa Sebabkan Stunting? Dokter: Akali dengan…
“Nah ini mitos, termasuk pada bayi. Ada beberapa kepercayaan, bayi yang sudah waktunya diberikan makanan pendamping ASI atau berumur 6 bulan ke atas, anak itu mulai dikenalkan dengan makanan pendamping. Baik ibu hamil, ibu menyusui, bayi yang sudah boleh makan MPASI, semuanya boleh makan ikan,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Jadi, dengan tegas dr. Santi menyampaikan bahwa makan ikan oleh ibu yang mengandung, menyusui, atau bahkan langsung pada bayi, tidak ada hubungannya dengan stunting.
Meski demikian, pihaknya meminta orang tua untuk menyadari ketika anaknya menunjukkan reaksi alergi setelah mengonsumsi ikan.
Baca Juga: 3 Kunci Mencegah Stunting, Dokter: Sama dengan Mencegah Covid-19