Dengan demikian, capaian pembelajaran anak akhirnya juga memiliki kesenjangan, inilah mengapa peran orang tua sangat penting untuk bisa mendampingi anak ketika sekolah dari rumah.
“Jadi di rumah diharapkan orang tua mendampingi putra-pitrinya ketika belajar. Orang tua jadi teman ketika belajar. Jangan memerintah anak, tapi diajak untuk bekerja sama. Ini mengembalikan konsep pendidikan pertama ada di keluarga,” sambungnya memaparkan.
Menambahkan hal itu, Woro S. Sulistyaningrum selaku Direktur Bidang Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Kementerian PPN/BAPPENAS menyatakan bahwa sering kali masyarakat terjebak dalam anggapan bahwa Covid-19 ini hanya berdampak pada orang dewasa.
Baca Juga: Vaksinasi di Sekolah, Sudah 18.623 Pelajar SD-SMP Surabaya Tervaksin
Nyatanya, anak-anak tak hanya rentan terpapar Covid-19, tetapi juga rentan terhadap dampak perekonomian dan sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Angga D. Martha selaku Spesialis Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia pun menyatakan bahwa berdasarkan data, jumlah anak dan remaja yang jatuh kepada kemiskinan lebih besar dari kelompok usia lain.
“40 persen dari total jumlah anak di bawah 18 tahun di Indonesia, jatuh miskin di tahun 2020 karena terdampak berkurangnya pendapatan rumah tangga,” ungkap Angga.
Melihat kondisi-kondisi tersebut, saat ini Kemendikbudristek masih terus berusaha untuk mengurangi risiko yang dihadapi anak-anak, menyegerakan PTM terbatas, yang memang masih harus disesuaikan dengan kondisi pandemi. (*Adv)
Baca Juga: Sekarang Kaya Raya, Hary Tanoe Ternyata Pernah Dikeluarkan dari Sekolah