Banjarmasin, Sonora.ID – Sebagian besar orang melihat bunga teratai yang tumbuh subur di kolam-kolam alami hanya sebagai hiasan.
Padahal, di tangan yang tepat, tanaman tersebut dapat diolah menjadi berbagai bentuk.
Di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang sebagai wilayahnya merupakan rawa, keberadaan bunga teratai atau Nymphaea dalam bahasa latin, sangat mudah ditemui.
Tak heran jika oleh masyarakat setempat, tanaman tersebut dimanfaatkan dengan berbagai cara.
Salah satu yang cukup populer adalah wadai (kue) talipuk, yang diolah dari biji bunga teratai yang sudah dikeringkan dan digiling halus menjadi tepung.
Baca Juga: Road to Fesyar KTI 2021, KPw BI Kalsel Gandeng UMKM Ikut Fesyar Banua
Biasanya dimasukkan ke dalam campuran adonan kue cincin, dodol dan apam, yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional setempat.
Namun popularitasnya mengalami penurunan karena kue tersebut identik dengan orangtua dan kurang begitu diminati generasi muda.
Saat ini, berbagai olahan dari tepung talipuk mulai bermunculan untuk menggaet anak muda sebagai peminatnya.
Seperti yang dilakukan Enik Maslahah, salah satu pegiat UMKM di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara yang memanfaatkan tepung talipuk sebagai bahan dasar untuk membuat kukis atau kue kering.
Baca Juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Mulai Disalurkan, Berikut Ini Syarat dan Cara Cek Penerimanya!